Sexy Red Lips an empty space for share: Strategi Pembelajaran : Struktur Dasar Pembelajaran

Mengenai Saya

Foto saya
student of state university, i like to help people and share about everything what i like, and what i knew,

Sabtu, 20 April 2013

Strategi Pembelajaran : Struktur Dasar Pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar sebagaimana berlangsung di dalam kelas, struktur dasar pembelajaran merupakan hal penting dalam proses pembelajaran secara keseluruhan dari awal sampai akhir kegiatan harus dapat membangkitkan aktifitas siswa sebagai objek sekaligus sebagai subjek dalam pembelajaran. Proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir. Seorang guru sangat memerlukan kemampuan-kemampuan tersebut, agar dapat menciptakan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang optimal. Keberhasilan pembelajaran sangatkah dipengaruhi keberhasilan guru dalam menciptakan kegiatan belajar itu sendiri.
Di samping itu peran guru dan siswa dalam tiap-tiap tahap kegiatan pembelajaran sangat diperlukan agar suasana kelas dan proses belajar mengajar berlangsung secara efektif. Oleh karena itu kegiatan belajar perlu dikembangkan secara sistematis, efektif, dan efesien.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja kegiatan utama pada tahap pendahuluan?
2.      Apa saja kegiatan utama pada tahap penyajian?
3.      Apa saja kegiatan utama pada tahap penutup?
4.      Bagaimana proses kegiatan guru dan siswa?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kegiatan Utama pada Tahap Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran sering pula disebut dengan pra instruksional. Fungsi utama kegiatan tersebut adalah untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif agar memungkinkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Efesiensi waktu dalam kegiatan pendahuluan pembelajaran perlu diperhatikan, karena waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut relative singkat berkisar 5 menit.
Adapun kegiatan utama pada tahap pendahuluan adalah:
1.      Menciptakan kondisi awal pembelajaran
Proses pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila guru dapat mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Kondisi belajar tersebut harus dimulai dari tahap pra-intruksional (tahap pendahuluan pembelajaran). Upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang baik, di antaranya:
a.       Absensi siswa
Guru mengecek kehadiran siswa. Untuk menghemat waktu dalam mengecek kehadiran siswa dapat dilakukan dengan cara siswa yang hadir diperintahkan untuk menyebutkan siswa yang tidak hadir, kemudian guru menanyakan mengapa yang bersangkutan tidak hadir?, begitu seterusnya. Secara tidak langsung guru telah memberikan motivasi terhadap siswa agar disiplin dalam mengikuti pelajaran dan membiasakan diri apabila tidak hadir mengikuti pelajaran memberitahukan secara tertulis atau lisan melalui temannya pada guru.
b.      Menciptakan kesiapan belajar siswa
Kegiatan pembelajaran perlu didasari oleh kesiapan dan semangat belajar siswa. Kesiapan (readinees) belajar siswa merupakan  salah satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 
Ada beberapa alternative yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan dan semangat dalam belajar siswa, khususnya dalam awal pembelajaran. Alternative tersebut di antaranya:
1)      Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas atau sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar
2)      Menciptakan kondisi belajar dalam kelas
3)      Guru dalam mengajar harus penuh semangat dan menunjukan minat mengajar yang tinggi
4)      Secara professional guru harus dapat mengontrol (mengelola) seluruh siswa mulai dari awal pembelajaran
5)      Gunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta dapat menarik perhatian siswa
6)      Menentukan kegiatan belajar yang harus memungkinkan siswa dapat melakukannya
c.       Menciptakan suasana belajar yang demokratis
Dalam kegiatan ini guru harus membimbing siswa agar berani menjawab, bertanya, berpendapat mengeluarkan ide-ide dan berani memperlihatkan keterampilan. Alternative yang dapat dilakukan guru dalam awal pembelajaran di antaranya mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menunjukan siswa untuk dapat menjawab dan berpendapat. Guru selalu memberikan kesempatan pada siswa untuk berkreatifitas jika memungkinkan dapat mengembangkan bakat dan keunggulan yang dimiliki siswa. Sehingga siswa merasa bebas dalam belajar, artinya tidak merasa ada tekanan dan tidak ada paksaan. Misalnya membimbing dan melatih atau merangsang siswa untuk bertanya, menjawab, dan melatih berpendapat sesuai dengan tingakat perkembangan siswa dan tingkat kesulitan bahan pelajaran yang dipelajarinya.[1]
2.      Menjelaskan tujuan pemebelajaran atau kompetensi dasar yang mencakup materi dan mengenai penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.[2]
3.      Melaksanakan kegiatan apersepsi
Setelah mengkondisikan kegiatan dalam pembelajaran, guru harus melaksanakan kegiatan apersepsi atau penilaian terhadap kemampuan awal (entry behaviour) siswa. Penilaian awal atau pree test tujuannya adalah untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari yang telah dimiliki dan diketahui oleh siswa.
Ada beberapa cara dalam kegiatan apersepsi di antaranya:
a.       Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
b.      Memberikan komentar terhadap jawaban serta mengulas pelajaran yang akan dibahas
c.       Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa[3]


B.     Kegiatan Utama pada Tahap Penyajian
1.      Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru harus memperhatikan hal-hal berikut.
a.       Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip “alam takambang” jadi guru dan belajar dari aneka sumber.
b.      Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain.
c.       Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya.
d.      Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
e.       Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan.
2.    Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru harus memperhatikan hal-hal berikut:
a.       Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.
b.      Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
c.       Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
d.      Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
e.       Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
f.       Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
g.      Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok.
h.      Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan.
i.        Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebangaan dan rasa percaya diri peserta didik.
3.    Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru harus memperhatikan hal-hal berikut:
a.       Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
b.      Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.
c.       Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
d.      Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.
e.       Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar.
f.       Membantu menyelesaikan masalah.
g.      Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi.
h.      Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
i.        Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.



4.    Menyimpulkan pelajaran
Setelah membahas atau menyajikan bahan pelajaran, langkah selanjutnya dalam kegiatan inti pembelajaran adalah menyimpulkan pelajaran. Menyimpulkan pelajaran dirumuskan oleh siswa di bawah bimbingan guru. Langkah ini dalam prosesnya sebagai teknik untuk penguatan terhadap hasil belajar siswa secara menyeluruh.
Kriteria yang harus diperhatikan dalam menyimpulkan pelajaran di antaranya adalah:
a.       Berorientasi pada tujuan pembelajaran khusus
b.      Singkat, jelas, dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami oleh siswa
c.       Kesimpulan tidak keluar dari topic yang telah di bahas
d.      Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin.

C.    Kegiatan Utama pada Tahap Penutup
Kegiatan akhir harus dilakukan secara sistematis dan fleksibel sehingga dalam prosesnya akan dapat menunjang optimalisasi hasil belajar siswa. Untuk memahami kegiatan akhir dalam pembelajaran, mari kita bahas secara rinci, sebagai berikut:
1.      Melaksanakan penilaian akhir
Kegiatan penilaian dalam proses belajar merupakan kegiatan mutlak yang harus dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu untuk memiliki kemampuan dala menilai hasil belajar siswa. Penilaian belajar dalam kegiatan akhir pembelajaran (post test), tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran tersebut. Dalam prosesnya guru dapat melaksanakan penilaian secara lisan yang ditujukan pada beberapa siswa yang dianggap representatif (mewakili) seluruh siswa. Teknik lain yang dapat digunakan adalah secara tertulis yang dikerjakan oleh siswa di rumah, kecuali kalau waktunya memungkinkan dapat dilakukan di sekolah.
2.      Mengkaji hasil penilaian akhir
Setelah melaksanakan kegiatan penilaian guru harus mengkaji apakah hasil belajar tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran? Apakah tingkat ketercapaian siswa dalam kelas/individu terhadap tujuan pembelajaran sudah mencapai pada batas/tingkat (presentase) minimal?
Apabila teknik penilaian dilaksanakan secara lisan, maka dalam tahapan ini guru perlu memutuskan secara spontan dalam menganalisis/mengidentifikasi hasil belajar tersebut. Kemudian gabungkan dengan hasil penilaian proses, maka guru akan memperoleh gambaran kegiatan tindak lanjut yang bagaimana yang harus diberikan pada siswa.
3.      Melaksanakan kegiatan tindak lanjut pembelajaran
Kegiatan tindak lanjut pembelajaran dilaksanakan diluar jam pelajaran, sebab kegiatan akhir alokasi waktunya relatif sedikit. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut pembelajaran secara prinsip ada hubungannya dengan kegiatan belajar sebelumnya. Karena tindak lanjut pembelajaran esensinya adalah untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diantaranya:
a.       Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah.
b.      Menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa.
c.       Membaca materi pelajaran tertentu
d.      Memberikan motivasi atau bimbingan belajar.[4]




[1] Masitoh, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2009), cet. I, h.71
[2] Rusman, Model-model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2010),  cet. 4 h. 10
[3] Masitoh, Strategi Pembelajaran, … h. 72
[4] Masitoh, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2009), cet. I, h.94

Tidak ada komentar:

Posting Komentar