BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam proses
belajar mengajar sebagaimana berlangsung di dalam kelas, struktur dasar
pembelajaran merupakan hal penting dalam proses pembelajaran secara keseluruhan
dari awal sampai akhir kegiatan harus dapat membangkitkan aktifitas siswa
sebagai objek sekaligus sebagai subjek dalam pembelajaran. Proses pembelajaran
sangat dipengaruhi oleh kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir. Seorang guru
sangat memerlukan kemampuan-kemampuan tersebut, agar dapat menciptakan
kegiatan-kegiatan pembelajaran yang optimal. Keberhasilan pembelajaran
sangatkah dipengaruhi keberhasilan guru dalam menciptakan kegiatan belajar itu
sendiri.
Di samping itu
peran guru dan siswa dalam tiap-tiap tahap kegiatan pembelajaran sangat
diperlukan agar suasana kelas dan proses belajar mengajar berlangsung secara
efektif. Oleh karena itu kegiatan belajar perlu dikembangkan secara sistematis,
efektif, dan efesien.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
saja kegiatan utama pada tahap pendahuluan?
2.
Apa
saja kegiatan utama pada tahap penyajian?
3.
Apa
saja kegiatan utama pada tahap penutup?
4.
Bagaimana
proses kegiatan guru dan siswa?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kegiatan Utama pada Tahap Pendahuluan
Kegiatan
pendahuluan dalam pembelajaran sering pula disebut dengan pra instruksional.
Fungsi utama kegiatan tersebut adalah untuk menciptakan awal pembelajaran yang
efektif agar memungkinkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Efesiensi waktu dalam kegiatan pendahuluan pembelajaran perlu diperhatikan,
karena waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut relative singkat berkisar 5
menit.
Adapun kegiatan
utama pada tahap pendahuluan adalah:
1.
Menciptakan
kondisi awal pembelajaran
Proses pembelajaran akan berhasil
dengan baik apabila guru dapat mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif.
Kondisi belajar tersebut harus dimulai dari tahap pra-intruksional (tahap
pendahuluan pembelajaran). Upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan kondisi
awal pembelajaran yang baik, di antaranya:
a.
Absensi
siswa
Guru mengecek kehadiran siswa. Untuk
menghemat waktu dalam mengecek kehadiran siswa dapat dilakukan dengan cara
siswa yang hadir diperintahkan untuk menyebutkan siswa yang tidak hadir, kemudian
guru menanyakan mengapa yang bersangkutan tidak hadir?, begitu seterusnya.
Secara tidak langsung guru telah memberikan motivasi terhadap siswa agar
disiplin dalam mengikuti pelajaran dan membiasakan diri apabila tidak hadir
mengikuti pelajaran memberitahukan secara tertulis atau lisan melalui temannya
pada guru.
b.
Menciptakan
kesiapan belajar siswa
Kegiatan pembelajaran perlu didasari
oleh kesiapan dan semangat belajar siswa. Kesiapan (readinees) belajar siswa
merupakan salah satu prinsip belajar
yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Ada beberapa alternative yang dapat
dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan dan semangat dalam belajar siswa,
khususnya dalam awal pembelajaran. Alternative tersebut di antaranya:
1)
Membantu
atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas atau sumber belajar yang diperlukan
dalam kegiatan belajar
2)
Menciptakan
kondisi belajar dalam kelas
3)
Guru
dalam mengajar harus penuh semangat dan menunjukan minat mengajar yang tinggi
4)
Secara
professional guru harus dapat mengontrol (mengelola) seluruh siswa mulai dari
awal pembelajaran
5)
Gunakan
media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta dapat menarik
perhatian siswa
6)
Menentukan
kegiatan belajar yang harus memungkinkan siswa dapat melakukannya
c.
Menciptakan
suasana belajar yang demokratis
Dalam kegiatan ini guru harus
membimbing siswa agar berani menjawab, bertanya, berpendapat mengeluarkan
ide-ide dan berani memperlihatkan keterampilan. Alternative yang dapat
dilakukan guru dalam awal pembelajaran di antaranya mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang menunjukan siswa untuk dapat menjawab dan
berpendapat. Guru selalu memberikan kesempatan pada siswa untuk berkreatifitas
jika memungkinkan dapat mengembangkan bakat dan keunggulan yang dimiliki siswa.
Sehingga siswa merasa bebas dalam belajar, artinya tidak merasa ada tekanan dan
tidak ada paksaan. Misalnya membimbing dan melatih atau merangsang siswa untuk
bertanya, menjawab, dan melatih berpendapat sesuai dengan tingakat perkembangan
siswa dan tingkat kesulitan bahan pelajaran yang dipelajarinya.[1]
2.
Menjelaskan
tujuan pemebelajaran atau kompetensi dasar yang mencakup materi dan mengenai
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.[2]
3.
Melaksanakan
kegiatan apersepsi
Setelah mengkondisikan kegiatan
dalam pembelajaran, guru harus melaksanakan kegiatan apersepsi atau penilaian
terhadap kemampuan awal (entry behaviour) siswa. Penilaian awal atau pree test
tujuannya adalah untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi atau bahan
pelajaran yang akan dipelajari yang telah dimiliki dan diketahui oleh siswa.
Ada beberapa cara dalam kegiatan
apersepsi di antaranya:
a.
Mengajukan
pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
b.
Memberikan
komentar terhadap jawaban serta mengulas pelajaran yang akan dibahas
c.
Membangkitkan
motivasi dan perhatian siswa[3]
B.
Kegiatan Utama pada Tahap Penyajian
1.
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru harus
memperhatikan hal-hal berikut.
a.
Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip “alam
takambang” jadi guru dan belajar dari aneka sumber.
b.
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain.
c.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya.
d.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
e.
Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio
atau lapangan.
2.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru harus
memperhatikan hal-hal berikut:
a.
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna.
b.
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
c.
Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut.
d.
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
e.
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar.
f.
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
g.
Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok.
h.
Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan.
i.
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebangaan
dan rasa percaya diri peserta didik.
3.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru harus memperhatikan
hal-hal berikut:
a.
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
b.
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber.
c.
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan.
d.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar.
e.
Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku
dan benar.
f.
Membantu menyelesaikan masalah.
g.
Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi.
h.
Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
i.
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
4.
Menyimpulkan
pelajaran
Setelah
membahas atau menyajikan bahan pelajaran, langkah selanjutnya dalam kegiatan
inti pembelajaran adalah menyimpulkan pelajaran. Menyimpulkan pelajaran
dirumuskan oleh siswa di bawah bimbingan guru. Langkah ini dalam prosesnya
sebagai teknik untuk penguatan terhadap hasil belajar siswa secara menyeluruh.
Kriteria yang
harus diperhatikan dalam menyimpulkan pelajaran di antaranya adalah:
a.
Berorientasi
pada tujuan pembelajaran khusus
b.
Singkat,
jelas, dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami oleh siswa
c.
Kesimpulan
tidak keluar dari topic yang telah di bahas
d.
Dapat
menggunakan waktu sesingkat mungkin.
C.
Kegiatan Utama pada Tahap Penutup
Kegiatan akhir harus dilakukan secara sistematis dan fleksibel
sehingga dalam prosesnya akan dapat menunjang optimalisasi hasil belajar siswa.
Untuk memahami kegiatan akhir dalam pembelajaran, mari kita bahas secara rinci,
sebagai berikut:
1.
Melaksanakan
penilaian akhir
Kegiatan penilaian dalam proses
belajar merupakan kegiatan mutlak yang harus dilaksanakan oleh guru dalam
pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu untuk memiliki kemampuan dala menilai
hasil belajar siswa. Penilaian belajar dalam kegiatan akhir pembelajaran (post
test), tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah
mengikuti pelajaran tersebut. Dalam prosesnya guru dapat melaksanakan penilaian
secara lisan yang ditujukan pada beberapa siswa yang dianggap representatif (mewakili)
seluruh siswa. Teknik lain yang dapat digunakan adalah secara tertulis yang
dikerjakan oleh siswa di rumah, kecuali kalau waktunya memungkinkan dapat
dilakukan di sekolah.
2.
Mengkaji
hasil penilaian akhir
Setelah melaksanakan kegiatan
penilaian guru harus mengkaji apakah hasil belajar tersebut sesuai dengan
tujuan pembelajaran? Apakah tingkat ketercapaian siswa dalam kelas/individu
terhadap tujuan pembelajaran sudah mencapai pada batas/tingkat (presentase)
minimal?
Apabila teknik penilaian
dilaksanakan secara lisan, maka dalam tahapan ini guru perlu memutuskan secara
spontan dalam menganalisis/mengidentifikasi hasil belajar tersebut. Kemudian
gabungkan dengan hasil penilaian proses, maka guru akan memperoleh gambaran
kegiatan tindak lanjut yang bagaimana yang harus diberikan pada siswa.
3.
Melaksanakan
kegiatan tindak lanjut pembelajaran
Kegiatan tindak lanjut pembelajaran
dilaksanakan diluar jam pelajaran, sebab kegiatan akhir alokasi waktunya relatif
sedikit. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut pembelajaran secara prinsip ada
hubungannya dengan kegiatan belajar sebelumnya. Karena tindak lanjut
pembelajaran esensinya adalah untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
diantaranya:
a.
Memberikan
tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah.
b.
Menjelaskan
kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa.
c.
Membaca
materi pelajaran tertentu
d.
Memberikan
motivasi atau bimbingan belajar.[4]
[1] Masitoh, Strategi
Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2009), cet. I, h.71
[2] Rusman, Model-model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2010), cet. 4 h. 10
[3] Masitoh, Strategi
Pembelajaran, … h. 72
[4]
Masitoh, Strategi
Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2009), cet. I, h.94
Tidak ada komentar:
Posting Komentar